Ada yang ingin saya bahas disini. Mengenai generasi muda yang lahir di era serba serbi, terputus dari ikatan batin sejarah asal. Where do they come from?  Another planet? They don’t have a clue.
Beruntung mereka yang menjaga baik nama keluarga, nama leluhurnya, serta berkesempatan mendengarkan cerita turun temurun mengenai kaitan asal usulnya, baik tentang keluarga, leluhur ataupun daerah berupa cerita rakyat, legenda, dan mitos. Generasi muda seharusnya dilatih dan terlatih untuk menjadi seorang knowledge keeper.
Nusantara Indonesia sangatlah dekat dengan budaya lisan - cerita turun temurun. Sunda mengenalnya dengan Sasakala. Asmat mengenalnya dengan Terei Atakam. Lamaholot mengenalnya dengan Tutu Temutu. Budaya lisan ini merupakan salah satu metoda yang dilakukan dari dulu untuk menjaga identitas dan harga diri bangsa.
Bagaimana dengan Sasakala Tasikmalaya? Dari mana asal usulnya? Saya ingin mendengarnya. Dari Kabataraan Galunggung sampai Kejayaan Sukapura kemana harus mencari sasakalanya?
Miris menemukan bahwa masyarakat Tasikmalaya jarang yang mengenal asal usul, budaya lisan sepertinya sudah tertelan oleh zaman. Seperti mata rantai yang sebagian hilang karena seiring dengan hilangnya rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lemah cai.
Sejarah Sukapura tidak bisa dihapuskan karena rasanya seperti tidak akan mengakui keberadaan Ayah Ibu kita. Kita akan menjadi apa nantinya Orang Muda Tasikmalaya?
Soekapoera Ngadaun Ngora
#THEGLORYOFSUKAPURA #SUKAPURA #SUKAPURANGADAUNNGORA
Back to Top