Saya teringat kembali 5 tahun lalu dimana saya awal mula menjadi seorang presenter petualang. Saya masih teringat dengan jelas, kemanapun saya pergi, saya pasti ditanyain oleh orang-orang lokal seperti “Nggak takut hitam ya?”, “Kok mau jauh-jauh kemari?”, “Disini tidak ada apa-apa?” Tampaknya mereka skeptis melihat kedatangan saya di pelosok-pelosok negeri ini. Dipihak lain, pada saat itu teman-teman di kota kebanyakan bingung dan bertanya tentang: “Ngapain ke daerah sana, mahal mendingan ke luar negeri saja sekalian”, “Emang disana ada apa?”, Akomodasi lah dan infrastruktur yang belum memadai juga membuat teman-teman malas untuk jalan-jalan diIndonesia. Rasanya pada saat itu mereka masih ada gengsi juga untuk jalan-jalan di negeri sendiri dan lebih memilih untuk travelling diluar negeri. So, saya ingin membuktikan bahwa Indonesia itu indah dan worth travelling for dengan caraku pada saat itu. Dengan saya mengunjungi daerah-daerah terpelosok Indonesia melalui program tv saya dan sedikit melalui tulisan dan photo-photo. BUT, look at today!!! Rasanya travelling menjadi hal yang sangat mudah bagi semua orang. Komunitas adventure dalam berbagai bidang menjamur. Semua orang mendadak demam dan berlomba ingin melakukan sebuah perjalanan kemudian mengabadikannya dan mengupload ke social medianya. Ya! Sepertinya itu yang aku tangkap dari dunia adventure yang tiba-tiba heboh saat ini. Misalnya saja, account-account Instagram banyak sekali bermunculan dan berlomba untuk mengunggah photo perjalanan mereka yang begitu unik, keren, dan cantik. It’s a blessing for the Adventure world!…. I guess…
Namun aku dibuat merenung oleh phenomena ini.
Well, saya melakukan kegiatan adventure ini melalui beberapa tahapan, berawal dari proses soft travelling dulu sampai saya merasa siap untuk lanjut ke tahap hardcore travelling yang mana menjadi sebuah perjalanan adventure yang terus menerus membuat saya ketagihan. Maksud saya justru dari proses ini, saya menjadi paham makna sebuah adventure. Tidak hanya itu, rasanya jiwa petualang saya tumbuh secara alami dan menghancurkan layer-layer energy badan yang sebelumnya menghambat perkembangan diri saya untuk menjadi individu yang lebih baik dan mencapai nilai kehidupan sesungguhnya. Saya belajar menjadi seseorang yang apa adanya yang memposisikan diri sebagai bagian dari jejaring kehidupan alam semesta ini. We are one! So, it’s not just about taking pictures only dan berlomba-lomba paling banyak mengunjungi sebuah daerah tetapi kualitas adventurenya yang harus diperhatikan. Apakah kita sudah memiliki jiwa petualang yang sejati atau belum?
Untuk mendapatkan filosofi itu, ternyata membutuhkan proses waktu, pemahaman, dan sebuah pembelajaran yang cukup lama. Singkatnya, bertualang tidak hanya berburu lokasi-lokasi indah dan natural saja. Ada faktor-faktor lain yang sangat menentukan kepuasan sebuah adventure dan menumbuhkan jiwa petualang kita yang sesungguhnya yang mana pada dasarnya kita sudah miliki sedari lahir. Intinya, adventure adalah sekolah kehidupan yang sangat berharga.
Kegiatan travelling ini adalah hak setiap orang untuk menikmatinya. Sayapun bahagia sekali akhirnya masyarakat dunia terutama Indonesia pada akhirnya mulai melakukan perjalanan keluar daerahnya dan akhirnya menengok pulau-pulau eksotis di negerinya sendiri. Namun rasanya bagi saya ada hal yang hilang. Sepertinya bertautan dengan filosofi adventure saya tentang memiliki jiwa petualang.
Di UUD Kepariwisataan (Undang –Undang R.I. NO. 10/2009) secara umum kegiatan perjalanan atau travelling adalah sebagai berikut:
BAB I Pasal 1 no 1: Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Kemudian BAB II, Pasal 2 menyatakan bahwa:
Kepariwisataan diselenggarakan berdasarkan asas: manfaat, kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kemandirian, kelestarian, partisipatif, berkelanjutan, demokratis, kesetaraan, dan kesatuan.
Lanjut ke Pasal 4:
Kepariwisataan bertujuan untuk: meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa, dan mempererat persahabatan antar bangsa.
Dan pasal yang paling saya suka adalah BAB III, Pasal 5:
Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip:
1. Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam keseimbangan hubungan anatara manusia dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan lingkungan;
2. Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan local;
3. Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas;
4. Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup;
5. Memberdayakan masyarakat setempat;
6. Menjamin keterpaduan antarsektor, antar daerah, antara pusat dan daerah yang merupakan satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku kepentingan;
7. Memenuhi kode etik kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional dalam bidang pariwisata; dan
8. Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini saya masukkan kedalam tulisanku untuk menambah wawasan kita tentang adventure dan sebagai bahan kajian agar – dunia adventure yang tiba-tiba membludak ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Nah kalau tujuan kalian melakukan kegiatan adventure untuk apa? Semoga prioritas utamanya tidak hanya untuk photo-photo, biarkanlah masalah ‘photo-photo’ itu menjadi prioritas urutan ke sekian karena otomatis kita akan photo-photo kok kalau sudah sampai ke sebuah destinasi. Tidak mungkin tidak. Aku berharap semoga kalian menikmati dari setiap perjalanan kalian baik dari segi spiritual, fisik, dan jasmani. Menghargai dan mempelajari alam, budaya dan sosial yang kalian singgahi. Walaupun belum sempurna, tidak apa, teruslah mengembangkan diri menjadi individual yang lebih baik setiap harinya.
Apa yang didapat oleh para pelancong ketika berada di sebuah destinasi? Apakah mereka mendapatkan sebuah sahabat baru? Koneksi-koneksi baru? Mempelajari budaya setempat? Mempelajari lingkungan setempat? Mempelajari kearifan local setempat? Lebih mengenali negerinya sendirikah? Apa yang didapat dari sebuah perjalanan? Apakah mereka bertanggung jawab terhadap lingkungan daerah yang mereka kunjungi dan tidak mengotorinya? Apakah mereka malu untuk mengotori daerah orang lain, tempat masyarakat tersebut hidup?
So many things to think and consider about ketika melakukan aktifitas adventure, tetapi jangan takut untuk mencoba karena dari setiap kunjungan daerah pasti akan ada suatu PEMBELAJARAN HIDUP yang membuat kita lebih baik lagi dan menumbuhkan jiwa petualang kita.
Ketika jiwa petualang kita aktif, kita akan memposisikan diri sendiri sebagai bagian dari jejaring alam semesta ini, kemudian terasa selalu melakukan kontak langsung dengan Pencipta Alam semesta, menghargai hidup yang telah kita jalani beserta dengan menghargai alam dan isinya yang sudah disediakan oleh Tuhan YME, menghormati sosial dan budaya setiap daerah. Hal-hal seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak alam, dan selalu beretika dan menjadi pribadi yang bermoral kemanapun kita pergi akan menjadi sebuah kebiasaan karena telah belajar banyak hal dari setiap kegiatan adventure yang dilakukan dan menjadi jiwa petualang yang sejati.
Adventure bukanlah sebuah trend, tetapi bagi saya adventure adalah suatu tindakan alami yang dilakukan oleh seseorang dimanapun dia berada dan baik ketika dia melakukan perjalanan dekat ataupun jauh untuk memenuhi kebutuhannya guna menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mempelajari tentang kehidupan yang singkat ini. Jadi artian adventure adalah sangat luas namun sangat dalam manfaatnya.
Maka dari itu, semoga artikelku ini bermanfaat. Bukan maksud untuk menggurui atau menasihati hanya ingin berbagi pengalaman rasa adventure saya mumpung saya masih menjalani kegiatan ini dan mumpung saya masih ingat hahaha jadi lebih baik saya share segera daripada mubazir.
Ayo teruskan kegiatan adventure kalian! Dan tumbuhkanlah rasa jiwa petualang sejatimu demi mencapai diri pribadi yang sesungguhnya!
Salam Jiwa Petualang!
Peace & Light,
The Adventuress –
Instagram: @ceallachain
Twitter: @fceallachain
NB:
Rasanya artikel ini masih kurang lengkap dan ingin saya bahas lebih jauh lagi. In the next artikel lagi aja kali ya!