Sukapura memulai karir menjadi Kabupatian dari tahun 1632.
Terhitung dari tahun penulisan artikel di tahun 2022 ini, Kabupatian Sukapura sudah berumur 390 tahun. Bless Tasikmalaya, Djaya Sukapura!
Tidak hanya nama saja yang wangi; namun peninggalan, peradaban, ajaran, kisah, sejarah, dan keturunannya merupakan warisan tak ternilai yang masih hidup mewangi sampai sekarang. Identitas yang masih terjaga dan dilestarikan dengan baik oleh waktu.
Sebelum era Kabupatian, nama Sukapura sudah lama berdiri di era Kerajaan sebagai suatu nagara. Soeka artinya tiang dan Pura artinya Keraton atau konotasi lainnya adalah tempat suci. Sukapura merupakan penyanggah penting dalam suatu nagara yang berangkat dari landasan kesucian & kemurnian kosmos.
Sukapura yang pernah berpindah ibukota 4 kali dari Leuwi Loa, Empang, Manonjaya dan Tasikmalaya, sekarang dilestarikan oleh Yayasan Wakaf Pusaka Sukapura.
Kabupatian Sukapura berakhir di tahun 1937 di era pimpinan Bupati Sukapura yang terakhir yaitu R.A.A. Wiratanoeningrat bertempat di Tasikmalaya.
Soekapura Ngadaun Ngora.