Dengan adanya Piagam Mataram dari Sultan Agung Mataram II, menjadi tanda lahirnya Kabupatian Sukapura pada titimangsa 26 Juli 1632, 9 Muharam tahun Alif, dengan tahun Jawa sekitar tahun 1554. Peristiwa penting telah terukir menjadi sejarah daerah sampai di tahun millennial saat ini dan terus mewangi kedepannya.
Ki Ngabehi Wirawangsa diangkat menjadi Mantri Agung Bupati Sukapura serta dikukuhkan menjadi Rd. Tumenggung Wiradadaha I yaitu Bupati Sukapura pertama.
Berbagai atribut kebesaran selain gelar diberikan oleh Sultan Mataram sebagai pelengkap kenegaraan seperti Payung Songsong, duhung sampan kijang & raksukan, gamelan, kandaga, lanteh dan lainnya.
Semua bersuka cita dan bersorak 7 kali.
300 cutak ( desa ) diserahkan yaitu Sukakerta, Pagerbumi, Cijulang, Mandala, Kelapa Genep, Cipinaha, Lingga Sari, Cigugur, Parakan Tiga (Pamengpeuk), Maroko, Parung, Karang, Bojongeureun, Suci, Panembong (Garut), Cisalak, Nagara, Cidamar, Saunggantang, Taraju, dan Malangbong; yang mana diwakili oleh 12 wedana serta telah dimerdekakan oleh Sultan Agung dari upeti sebanyak 7 turunan.
Spesial lainnya dari kewilayahan adalah, penjagaan khusus dari sebelah Barat oleh Banten dan sebelah Utara oleh Cirebon.
Soekapoera Ngadaun Ngora
#THEGLORYOFSUKAPURA #SUKAPURA #SUKAPURANGADAUNNGORA